Hukuman Mati di Indonesia

Masih banyak pro dan kontra di belahan dunia tidak terkecuali di negeri kita tercinta Indonesia.
Baru baru ini rame dan masih hangat di perbincangan eksekusi mati kasus narkoba,banyak
pengamat  dan komnasham mengatakan
hukuman mati tidak memberi efek jera saya rasa ada benarnya,sampai hari ini masih banyak kasus narkoba.kasus terbaru setelah eksekusi mati 6 orang terpidana mati,tertangkapnya kurir narkoba dari luar jawa tujuan Jakarta yang tertangkap d banadara soetta,tidak habis pikir saya,kok masih ada yang brani,nyata nyata ancaman hukuman mati.itu salah satu bukti kurang berefek hukuman mati,apakah saya setuju hukuman mati,ya saya setuju hukuman mati,termasuk para koruptor,dampaknya terlalu besar di negeri kita.banyak juga yang setuju hukuman mati yang notabene keputusan tersebut membuat geram Negara lain,sekaligus menaikan wibawa Negara di mata luar negeri,bahwa Indonesia tidak bisa di pandang remeh.mungkin yang perlu kita ketahui  hukuman mati bukan untuk  menimbulkan efek jera,tetapi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.dengan opini yang yang saya maksud di atas mungkin banyak kalangan bisa mengerti atas hukuman mati,karena hukuman mati tidak hanya kasus narkoba,tak terkecuali kasus berat  yang lain.
                                          Gambar hanya ilustrasi


Benarkah kasus korupsi tidak bisa di hokum mati?seharusnya bisa karena di Negara Tiongkok sudah ratusan warganya di hokum mati karena kasus korupsi,dan hasilnya signifikan menekan korupsi.
Banyak dari kita mengatakan anti korupsi termasuk saya,nyatanya urusan terkecil saja belum bisa jujur,kata KPK= JUJUR ITU HEBAT,apanya yang membuat subur kasus korupsi?ya kita kita ini (maaf) termasuk saya,karena belum punya jabatan saja tidak korupsi,intinya moral dan ahlak orang Indonesia(banyak yang baik juga)masih korupsi, dan hukuman mati harus segera di terapkan ,karena moral orang nya belum anti korupsi termasuk saya sendiri.mari belajar dari hal kecil tidak korupsi.
Fenomena korupsi di Indonesia sedikit rada aneh menurut pengamatan saya pribadi,kita semua  menyaksikan bagaimana para tersangka korupsi tampil di media dengan senyum lebar,seharusnya  dengan label TSK korupsi ,para koruptor malu bukan sebaliknya,yang saya heran para koruptor menggunakan jasa pengacara untuk mengamankan hartanya atau untuk melindungi kasusnya?mungkin yang tahu hanya si koruptor,pengacaranya dan Tuhan.Apa yang di benak keluarga TSK korupsi melihat Ayah Ibu om tante mereka ya ?kalau saya menerka pikiran keluarganya itu begini kira kira, "kan masih TSK belum terbukti,kedepankan praduga tak bersalah",bukankah secara moral label TSK itu hampir bisa di pastikan ujungnya  bersalah,artinya memang korupsi.Bagi  anak istri sanak keluarga yang korupsi,menurut saya mungkin tahu uang yang mereka belanjakan dan nikmati hasil korupsi,lagi lagi saya penasaran bagaimana perasaan mereka yang menikmati uang hasil korupsi ya???
Ukuran saya pribadi termasuk secara umum  para TSK korupsi itu sudah hidup lebih dari kecukupan,lalu masih korupsi,apa lagi yang mereka cari,apa yang mau di beli,apa yang mau di capai,?
Untuk mewujudkan bebas korupsi selain peran serta rakyat,yang lebih utama para penegak korupsi itu sendiri harus bebas dari praktek korupsi dan antek anteknya.

Di kesempatan selanjutnya  saya akan coba menulis cara sederhana mengatsi korupsi di tingkat bawah.
SHARE THIS POST ON:

G+

AUTHOR & EDITOR alt gambar

Priajadoel

Terimakasih atas kunjungan anda,Share dan Update artikel,masukkan email→» SUBCRIBE TO EMAIL

Follow Blog→»JOINT THIS BLOG
Comments
alt gambar alt gambar

0 comments:

Post a Comment

 
alt gambar
notifikasi
close