Bingung mau memulai cerita,ini pengalaman selama saya di
rumah kakek.Di sana saya di sambut hangat oleh seluruh keluarga Sumatera,keluarga yang selama
ini belum pernah bertemu.Malam itu hanya bercengkerama sebentar,masih sebatas perkenalan,karena kelelahan perjalanan,jadi saya memutuskan untuk istirahata lebih awal.Sehabis
mandi minum teh hangat dan ngobrol sebentar,lalu saya pamit tidur.
ini belum pernah bertemu.Malam itu hanya bercengkerama sebentar,masih sebatas perkenalan,karena kelelahan perjalanan,jadi saya memutuskan untuk istirahata lebih awal.Sehabis
mandi minum teh hangat dan ngobrol sebentar,lalu saya pamit tidur.
Menyambut matahari pagi di Sumatera,ternyata saya tidak
merasakan ada yang berbeda dari kampung saya,mungkin hati saya sudah menyatu
atau merasa menjadi bagian dari keluarga kakek di sumtera.Bahkan saya merasakan
nyaman,apalagi pemandangan nya menyejukan mata,hamparan sawah membentang luas.
Sedikit aneh buat saya adalah,warung kelontong di sana tidak menjual beras seperti kebanyakan
warung di tempat lain,ya karena di sana warganya punya sawah semua,jadi tidak
perlu beli beras.
Anak muda di sana terutama pemuda cowoknya rajin kesawah,dan
yang cewek kebanyakan nikah muda.Namun bagi anak cewek yang orang tuanya mampu,biasanya
sekolah keluar daerah.Penduduk di sana menurut saya kompak,mungkin karena
merasa sama sama jauh dari kampung halaman.Walaupun terbilang cukup jauh dari
kota,listrik sudah masuk dan kendaraan bermotor masyarakat nya keluaran
terbaru.Meskipun awalnya adalah para trasmigran,namun penduduk di sana tidk mau
di sebut orang transmigran,karena mereka beli tanah bukan tanah pemberian
pemerintah.Bahkan jarang menemui rumah papan selayaknya rumah
transmigran,karena rumah di sana sudah tembok beton semua,itu sebab nya
penduduk di sana tidak ada yang dapat bantuan uang tunai dari pemerintah
sebagai kompensasi kenaikan BBM,yang ada di sana harga per liter BBM eceran
lebih mahal.Masyarakat nya sudah banyak yang perpendidikan perguruan
tinggi.Favorit saya di sana kalau di ajak jalan jalan ke rumah saudara yang
lain,asyik bisa sambil lihat pemandangan udaranya pun segar,karena jarak rumah
keluarga berjauhan,yang saya kaget ternyata di sana harga semua lebih mahal
dari kampung saya,notabene penghasilan harian lebih besar.Yang sedikit membuat
ngeri di sana adalah seringnya terjadi perampasan sepeda motor,namun bagi saya
orang nya ramah ramah.ini adalah foto malam terahir saya di rumah kakek dan
kebersamaan semua keluarga yang ada di sana.
Narsis sore
pemandangan sore di jembatan Kota Negara,indah ya
Palembang coy
Sambutan dari keluarga mas Budi dan istri nya
Santai di rumah mas Budi
Melalui blog ini saya ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada keluarga mas Budianto di Palembang,dengan kemurahan hati beliau mau memberi saya tumpangan menginap,tidak hanya tumpangan menginap,namun menjamu saya bak keluarga dekatnya,berkat mas Budi saya pun akhirnya bisa merasakan pempek asli Palembang,bahkan mengantar saya sampai ke bandara Palembang,Tuhan akan membalas kebaikan seluruh keluarga mas BudiTERIMAKSIH mas Budi,semoga keluarga kakek di sana dan keluarga mas Budi selalu dalam lindungan Allah SWT.
Saya masih ingin ke sana lagi,semaoga di kabulkan Alloh,Amin. , , ,
KLIK foto:
pemandangan sore di jembatan Kota Negara,indah ya
Palembang coy
Sambutan dari keluarga mas Budi dan istri nya
Santai di rumah mas Budi
Melalui blog ini saya ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada keluarga mas Budianto di Palembang,dengan kemurahan hati beliau mau memberi saya tumpangan menginap,tidak hanya tumpangan menginap,namun menjamu saya bak keluarga dekatnya,berkat mas Budi saya pun akhirnya bisa merasakan pempek asli Palembang,bahkan mengantar saya sampai ke bandara Palembang,Tuhan akan membalas kebaikan seluruh keluarga mas BudiTERIMAKSIH mas Budi,semoga keluarga kakek di sana dan keluarga mas Budi selalu dalam lindungan Allah SWT.
Saya masih ingin ke sana lagi,semaoga di kabulkan Alloh,Amin. , , ,
SHARE THIS POST ON:
Follow Blog→»
Like